Karyacelebes.com. Makassar Sabtu, 28/09/2024, Kencing manis ( diabetes mellitus ) , timbul karena tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup sehingga gula dalam darah tidak bisa diubah menjadi glikogen yang bisa disimpan dalam otot atau jaringan hati .
Akibatnya , kadar gula dalam darah meningkat dan ginjal tidak mampu menyerap gula ini kembali sehingga gula darah lolos melalui saringan dan keluar bersama air seni .
Gejala yang umum diderita oleh penderita kencing manis diantaranya cepat lelah , selalu merasa haus dan lapar , serta jika mengalami luka akan susah sembuhnya .
Di bawah ini diuraikan beberapa resep ramuan tradisional yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengobat kencing manis .
1. Bungur.
Bungur ( lagerstromia Speciosal ) adalah tanaman berbentuk pohon yang tingginya mencapai 5 – 25 meter .Batangnya , umumnya bengkok , demikian juga dengan percabangannya . Daunya berbentuk jorong dengan panjang 24 cm dan lebarnya 12 cm . Bunganya berbentuk malai yang panjanganya mencapai 40 cm , berwarna ungu .Umumnya , tanaman ini banyak dijumpai sebagai peneduh jalan .
Selain jenis di atas , ada bungur yang bunganya merah muda, yaitu jenis lagerstromia indica . Daun dan bua bungur mengandung plantisul , yaitu zat yang aktivitasnya seperti insulin .
Menurut hasil penelitian , daun bungur yang sudah tua sebanyak 20 gram .Jika direbus dalam 100 ml air selama 45 menit dan minum , memiliki kekuatan 6,7 unit insulin . Sebenarnya , seluruh bagian tanaman bu – ngur bisa digunakan untuk obat kencing manis , tetapi yang terbaik adalah daunnya yang sudah tua.
Cara membuat ramuan :
Siapkan 30 gram daun bungur tua yang masih segar dari jenis bungur yang berbunga ungu, lalu direbus dalam 150 ml air selama kurang lebih 1 jam . Air rebusannya itu kemudian dibagi tiga untuk diminum tiga kali sehari masing – masing 50 ml.
Meminumnya sebaiknya setengah atau satu jam sebelum makan , ini dilakukan tiap hari sampai penyakit kencing manisnya sembuh
2. Salam.
Salam ( eugenia polyantha ) adalah tanaman berupa pohon yang tingginya mencapai 25 meter .Tumbuhan dari suku myrtaceace ini tersebar mulai dari Burma sampai dengan pulau Jawa . Di daerah Jawa tanaman ini sering disebut manting .
Di daerah Madura dan sunda , disebut salam , sedangkan di Sumatera disebut meselengan . Daun tumbuhan ini membentuk lonjong , berbau sedap jika diremas sehingga banyak digunakan sebagai bumbu kpenyedap masakan .Buahnya 1berbentuk bulat dan berwarna merah jika sudah tua .
Cara membuatnya :
Daun salam sebanyak 75 – 100 gram direbus dalam tiga gelas air hingga tinggal setengahnya. Air rebusannya kemudian didinginkan dan disaring, lalu diminum tiga kali sehari masing – masing setengah gelas .Hari berikutnya , daun salam yang telah direbus itu ditambah air sama banyaknya , direbus lagi sampai tinggal setengahnya .
Air rebusannya diminum lagi dengan cara yang sama. Hari ketiga , daun salam nya diganti dengan yang baru , lalu direbus lagi , dan diminum kembali seperti cara tersebut di atas . Hal itu dilakukan sampai kadar gula dalam darah kembali normal .
3. Juwet.
Jamblang Tanaman juwet atau jamblang ( syzygium cumini ) berupa pohon yang batangnya bergaris tengah 60 cm dan tingginya bisa mencapai 15 meter . Buah juwet berwarna biru keungu – unguan ( juwet biasa ) atau hitam ( juwet ireng ireng ) Di samping yang berbuah biru dan hitam tersebut , ada pula varietas yang buahnya berwarna ungu ( juwet daging ), bahkan ada pula yang berwarna putih ( juwet bawang ) . Biji juwet mampu menyembuhkan gejala ” lama sekali sembuhnya luka”.
Diduga , glukosida phytomelin dalam biji juwet mengurangi kerapuhan pembuluh – pembuluh darah kapiler sehingga luka – luka yang ada bisa cepat sembuh .
Selain itu , biji juwet juga mampu mengatasi gejala muda lelah dan kurang tenaga .Diduga alfa-phytosterol dalam biji itu, yaitu sejenis sterol yang bersifat anticholesteremik,mampu mencegah kelebihan kolesterol.
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah penderita kencing manis , membuat kadar kolesterol yang masih rendah saja sudah seperti kondisi parah. Seolah – olah darah itu sudah kebanyakan kolesterol sehingga tugas darah terganggu.
Akibatnya , pembangkitan tenaga hasil oksidasi zat makanan menjadi energi akan macet , berkuranglah tenaga dan penderita akan merasa lesu.
Cara membuat ramuan :
Sebuah biji juwet bawang atau 15 biji juwet biasa ditumbuhk halus , lalu direbus dalam dua gelas air. Air rebusan ini diminum sedikit dan jumlahnya – sedikit dan jumlah yang ada harus dihabiskan sepanjang hari . Bisa diangsur dengan dengan minum tiga kali sehari , boleh juga dua kali sehari . Pemberian jamu ini mungkin diperlukan 2 – 3 hari . Pengobatan dihentikan kalau badan sudah merasa segar , tidak lesu, dan kekurangan tenaga lagi. Artikel ini dikutip dari berbagai sumber .