Investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia mencatatkan peningkatan yang signifikan selama paruh pertama tahun 2024. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), FDI mencapai USD 18,5 miliar, naik 12% dibandingkan tahun lalu. Sektor teknologi dan e-commerce menjadi magnet utama bagi investor asing.
Banyak perusahaan teknologi global, terutama dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan Singapura, yang mulai meningkatkan investasi mereka di Indonesia. Kehadiran unicorn dan startup lokal yang semakin berkembang menarik minat para investor untuk menanamkan modal di sektor digital, terutama karena Indonesia memiliki populasi yang besar dan semakin melek teknologi.
“Kami melihat pertumbuhan pesat di sektor teknologi, terutama dalam hal fintech, logistik digital, dan e-commerce. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial yang sangat menarik bagi investor asing,” ujar Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Selain sektor teknologi, investasi juga meningkat di sektor infrastruktur, energi terbarukan, dan manufaktur. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mempermudah proses perizinan melalui reformasi kebijakan investasi, seperti penerapan Online Single Submission (OSS) dan pemberian insentif fiskal bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di sektor-sektor prioritas.
Namun, meskipun peningkatan FDI ini membawa dampak positif bagi perekonomian, beberapa pihak mengingatkan bahwa perlunya regulasi yang jelas dan stabil untuk menarik lebih banyak investasi jangka panjang. Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah, diharapkan aliran investasi asing ini dapat terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja di Indonesia.